14 Januari 2012

Pencatatan dan Penilaian Persediaan


Pencatatan persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:
1. Metode fisik (physical system) atau disebut juga metode periodik (periodical system).
2. Metode mutasi persediaan (perpetual system).
Menggunakan metode fisik atau periodical system nilai persediaan barang akan diketahui pada akhir periode dengan cara melakukan pemeriksaan fisik terhadap jenis dan jumlah barang yang tersedia pada tanggal tersebut. Nilai persediaan yang diperoleh dengan cara penghitungan fisik tersebut dicatat sebagai persediaan akhir pada akun persediaan barang dagangan.

Menggunakan metode mutasi atau perpetual system nilai persediaan yang tersedia akan diketahui langsung dari akun persediaan barang dagangan, karena setiap pembelian (barang masuk) dan penjualan (barang keluar) langsung dicatat pada akun persediaan barang dagangan.

Kompleksitas penilaian persediaan barang dagangan akan muncul ketika menjual barang persediaan yang diperoleh dari beberapa kali pembelian dan dengan tingkat harga yang berbeda-beda. Pada tingkat harga berapa harga pokok penjualan akan dihitung? Berapa nilai persediaan akhirnya? Oleh karena itu diperlukan metode penilaian persediaan barang dagangan.

Penilaian persediaan barang dagangan dapat menggunakan metode berikut:
1. Metode identifikasi khusus (special idendification method)
2. Metode rata-rata tertimbang (average method)
3. Metode masuk pertama keluar pertama atau first in first out (FIFO)
4. Metode masuk terakhir keluar pertama atau last in first otu (LIFO)

Metode Identifikasi Khusus
Special Identification Method
Dengan metode ini, setiap unit barang dagangan diberi tanda khusus dengan kode atau nomor tertentu sehingga harga jual atau harga pokoknya dapat diketahui dari kode barang tersebut.

Contoh:
Diperoleh informasi persediaan barang dagangan XY sebagai berikut:
----------------------------------------------------------------------
Tanggal               Pembelian                     Penjualan        Saldo
----------------------------------------------------------------------
02 April 2011     2000 unit @ Rp 400     -                      2000 unit
12 April 2011     6000 unit @ Rp 440     -                      8000 unit
22 April 2011     -                                   5000 unit         3000 unit
----------------------------------------------------------------------

Barang yang dibeli tanggal 02 April 2011 diberi kode XY-A.
Barang yang dibeli tanggal 12 April 2011 diberi kode XY-B.
Sehingga komposisi persediaan barang dagangan sebagai berikut:
No          Kode     Nama                    Jumlah
1              A             Barang XY            2000
2              B             Barang XY            6000

Penjualan tangggal 22 April 2011 sebanyak 5000 unit bisa diambil dari barang A atau dari barang B secara acak. Misal penjualan 5000 unit tersebut diambil dari 1000 unit barang berkode A dan 4000 barang berkode B.

Harga pokok penjualan senilai 2.160.000 dihitung sebagai berikut:
1000 x 400 =    400.000
4000 x 440 = 1.760.000
Total           = 2.160.000

Persediaan akhir senilai 1.280.000 dihitung sebagai berikut:
1000 x 400 =   400.000
2000 x 440 =   880.000
Total           = 1.280.000

Metode Rata-rata Tertimbang
Average Method
Pada metode average harga yang digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan adalah harga rata-rata dari persediaan yang tersedia pada saat penjualan.

Contoh:
Diperoleh informasi persediaan barang dagangan XY sebagai berikut:
----------------------------------------------------------------------
Tanggal              Pembelian                     Penjualan          Saldo
----------------------------------------------------------------------
02 April 2011    2000 unit @ Rp 400      -                      2000 unit
12 April 2011    6000 unit @ Rp 440      -                      8000 unit
22 April 2011    -                                    5000 unit         3000 unit
----------------------------------------------------------------------
Saldo persediaan pada tanggal 12 April 2011 adalah:
2000       unit @ 400          =                 800.000
6000       unit @  440          =             2.640.000
         -------------------------------------------------------
            8000       unit @   430         =             3.440.000
Rata-rata tertimbang dihitung dari 3.440.00 : 8000.
Dengan demikian harga pokok penjualannya adalah 5000 x 430 =2.150.000.
Dan nilai persediaan akhir adalah (8000 – 5000) x 430 = 1.290.000.

Metode Pertama Masuk Pertama Keluar
First In First Out (FIFO)
Metode FIFO berarti persediaan yang pertama masuk (dibeli) akan dikeluarkan (dijual) lebih dahulu.

Contoh:
Diperoleh informasi persediaan barang dagangan XY sebagai berikut:
------------------------------------------------------------------------
Tanggal                Pembelian                      Penjualan           Saldo
------------------------------------------------------------------------
02 April 2011      2000 unit @ Rp 400        -                      2000 unit
12 April 2011      6000 unit @ Rp 440        -                      8000 unit
22 April 2011      -                                      5000 unit          3000 unit
------------------------------------------------------------------------
Saldo persediaan pada tanggal 12 April 2011 adalah:
2000       unit @ 400          =                 800.000
6000       unit @  440          =             2.640.000
         -------------------------------------------------------
           8000                                   =             3.440.000
Setiap penjualan akan diambil dari barang yang pertama dibeli. Jika tidak mencukupi, akan diambil dari barang yang dibeli berikutnya. Begitu seterusnya sampai jumlah penjualan tercapai. Dengan demikian, penjualan 5000 unit akan diambil dari barang dengan harga 400 sebanyak 2000 unit (semuanya), kemudian ditambah dengan barang dengan harga  440 sebanyak 3000 unit.

Harga pokok penjualan senilai 1.120.000 dihitung sebagai berikut:
2000       unit @ 400          =                 800.000
3000       unit @  440          =             1.320.000
         -------------------------------------------------------
           5000                                       =             1.120.000

Persediaan akhir senilai 1.320.000 dihitung sebagai berikut:
                3000 x 440 = 1.320.000
Ingat! Barang dengan harga 400 telah habis dijual dan barang dengan harga 440 telah dijual sebanyak 3000 dan tersisa 3000 unit.

Metode Terakhir Masuk Pertama Keluar
Last In First Out (LIFO)
Metode LIFO berarti persediaan yang terakhir masuk (dibeli) akan dikeluarkan (dijual) lebih dahulu.

Contoh:
Diperoleh informasi persediaan barang dagangan XY sebagai berikut:
---------------------------------------------------------------------------
Tanggal                 Pembelian                       Penjualan            Saldo
---------------------------------------------------------------------------
02 April 2011       2000 unit @ Rp 400        -                        2000 unit
12 April 2011       6000 unit @ Rp 440        -                        8000 unit
22 April 2011       -                                      5000 un             3000 unit
---------------------------------------------------------------------------
Saldo persediaan pada tanggal 12 April 2011 adalah:
2000       unit @ 400          =                 800.000
6000       unit @  440          =             2.640.000
       -------------------------------------------------------
           8000                                   =             3.440.000
Setiap penjualan akan diambil dari barang yang terakhir dibeli. Jika tidak mencukupi, akan diambil dari barang yang dibeli sebelumnya. Begitu seterusnya sampai jumlah penjualan tercapai. Dengan demikian, penjualan 5000 unit akan diambil dari barang dengan harga 440 sebanyak 5000 unit dan masih tersisa 1000 unit lagi.

Harga pokok penjualan senilai 2.200.000 dihitung sebagai berikut:
5000       unit @  440          =             2.200.000

Persediaan akhir senilai 1.240.000 dihitung sebagai berikut:
2000       unit @ 400          =               800.000
1000       unit @  440          =                440.000
        -------------------------------------------------------
           3000                                  =             1.240.000
Ingat! Barang dengan harga 440 masih tersisa 1000 unit dan barang dengan harga 400 masih utuh atau belum terjual.

Contoh lainnya dapat dilihat dan dipelajari dalam latihan soal dan penyelesaian, yaitu Latihan 14.1, Latihan 14.2, dan Latihan 14.3.
Soal dan Penyelesaian.xlsx 

[end]

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas infonya. Sangat bermanfaat dan membantu saya👍

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas infonya. Sangat bermanfaat dan membantu saya👍

    BalasHapus

komentar anda sangat berarti